Biar Photo Yang Berbicara
Bagaimana Cara Menggunakan Lensa Manual Fokus
Azis Photowork – Bagaimana Cara Menggunakan Lensa Manual Fokus: Menggunakan lensa manual fokus bisa menjadi tantangan tersendiri bagi fotografer modern yang sudah terbiasa dengan lensa autofokus. Namun, dengan pemahaman yang tepat, lensa manual bisa memberikan kontrol penuh atas hasil foto yang diinginkan. Artikel dari saya ini akan membahas cara menggunakan lensa manual fokus, mulai dari teknik dasar sampai tips agar hasil fotonya maksimal.
Mengapa Memilih Lensa Manual Fokus?
Sebelum kita masuk ke cara penggunaannya, terlebih dahulu, ada baiknya untuk memahami mengapa beberapa fotografer memilih lensa manual fokus. Salah satu alasan utamanya adalah karena lensa ini menawarkan presisi dan kontrol yang lebih tinggi dibandingkan lensa autofokus. Dengan lensa manual, fotografer bisa lebih kreatif dan teliti dalam menentukan bagian mana dari gambar yang ingin difokuskan.
Namun, beberapa lensa manual klasik memiliki karakter optik yang unik, yang sulit ditemukan pada lensa autofokus modern. Bagi fotografer yang mengejar hasil foto dengan karakter bokeh tertentu atau kejelasan gambar yang spesifik, lensa manual seringkali menjadi pilihan yang lebih unggul di kalangan sang FG di belahan dunia.
Memahami Skala Fokus dan Hyperfocal Distance
keunggulan dari lensa manual fokus merupakan adanya skala fokus yang terletak di bagian lensa. Skala ini memperlihatkan adapun jarak fokus yang bisa kamu atur secara manual. Untuk menggunakan skala fokus ini, kamu cukup memutar cincin fokus sampai jarak yang diinginkan terlihat di skala tersebut. Misalnya, jika objek yang kamu potret berjarak 2 meter, atur fokus pada angka 2 meter di skala lensa.
Hyperfocal distance adalah teknik lain yang bisa kamu manfaatkan dengan lensa manual fokus. Teknik ini memungkinkan kamu untuk memaksimalkan depth of field (ruang tajam) sehingga kamu bisa mendapatkan area yang lebih luas dalam fokus. Caranya, atur aperture (bukaan lensa) dan jarak fokus untuk memastikan sebanyak mungkin elemen di dalam foto tetap tajam, dari depan hingga belakang.
Gunakan Mode Live View untuk Presisi
Ketika menggunakan lensa manual fokus, salah satu tantangan terbesar adalah memastikan fokus yang benar, terutama ketika memotret pada aperture lebar seperti f/1.8 atau f/2.8. Pada bukaan besar, depth of field menjadi sangat sempit, sehingga sedikit kesalahan fokus bisa membuat objek utama tampak kabur. Untuk mengatasi ini, mode Live View pada kamera bisa menjadi penyelamat.
Dengan Live View, kamu bisa melihat pratinjau real-time dari gambar yang akan diambil di layar kamera. Kamu juga bisa memperbesar area yang ingin difokuskan, memastikan bahwa objek tersebut benar-benar tajam sebelum menekan tombol shutter. Fitur ini sangat berguna, terutama dalam situasi di mana ketelitian fokus sangat penting, seperti pada foto close-up atau portrait.
Memanfaatkan Fokus Peaking
Banyak kamera mirrorless modern dilengkapi dengan fitur fokus peaking, yang bisa sangat membantu saat menggunakan lensa manual fokus. Fokus peaking menyoroti area yang berada dalam fokus dengan warna cerah, seperti merah, kuning, atau putih, tergantung pengaturan kamera. Dengan fitur ini, kamu bisa lebih mudah mengidentifikasi area mana yang tajam tanpa harus memperbesar tampilan di layar.
Ketika menggunakan fokus peaking, kamu cukup memutar cincin fokus sampai bagian yang ingin kamu fokuskan diberi highlight oleh kamera. Ini sangat memudahkan proses pemotretan, terutama dalam situasi di mana waktu menjadi faktor penting, seperti saat memotret aksi atau street photography.
Menjaga Stabilitas Kamera
Saat memegang lensa manual fokus, stabilitas kamera menjadi lebih penting daripada saat menggunakan lensa autofokus. Getaran kecil atau gerakan tangan bisa membuat fokus yang sudah diatur menjadi meleset, terutama jika kamu menggunakan shutter speed lambat atau aperture lebar. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan tripod agar kamera tetap stabil dan fokus tetap tajam.
Jika tripod tidak tersedia, pastikan kamu menjaga postur yang stabil saat memotret. Pegang kamera dengan kedua tangan, dan jika perlu, bersandar pada objek yang kokoh untuk membantu menstabilkan kamera. Maka Cara ini akan membantu menjaga fokus manual tetap stabil, terutama dalam kondisi cahaya rendah di mana shutter speed cenderung lebih lambat.
Mengatasi Cahaya Rendah
Memotret dengan lensa manual fokus di kondisi cahaya rendah bisa menjadi tantangan tersendiri. Kurangnya cahaya membuat sulit untuk melihat dengan jelas area yang berada dalam fokus, baik melalui viewfinder maupun Live View. Namun, ada beberapa trik yang bisa kamu gunakan untuk mengatasi masalah ini.
Baca Juga: Dimana Bedanya Kamera Full-Frame Dengan APS-C?
Pertama, cobalah untuk meningkatkan ISO pada kamera sehingga gambar pratinjau menjadi lebih terang, meskipun ini hanya untuk pengaturan fokus. Setelah fokus diatur dengan benar, kembalikan pengaturan ISO ke nilai yang lebih rendah agar foto tidak terlalu berisik. Kedua, jika memungkinkan, gunakan sumber cahaya tambahan, seperti lampu senter, untuk membantu menerangi subjek saat mengatur fokus.
Menentukan Depth of Field yang Tepat
Salah satu kelebihan dari Cara menggunakan lensa manual fokus merupakan kemampuan untuk menentukan depth of field yang tepat secara lebih manual. Depth of field merujuk pada area dalam foto yang berada dalam fokus. Semakin lebar bukaan lensa (misalnya f/1.8), semakin sempit area fokusnya. Sebaliknya, semakin kecil bukaan (misalnya f/16), semakin besar area fokus yang dihasilkan.
Dengan menguasai pengaturan aperture dan jarak fokus, kamu bisa menciptakan efek bokeh yang dramatis dengan latar belakang yang lembut, atau sebaliknya, memastikan seluruh pemandangan tetap tajam dari depan hingga belakang. Kombinasi antara lensa manual fokus dan pemahaman depth of field bisa menghasilkan foto yang sangat artistik dan unik.
Berlatih dan Kesabaran adalah Kunci
Menggunakan lensa manual fokus membutuhkan latihan dan kesabaran. Tidak seperti lensa autofokus, di mana kamera yang menentukan fokus, lensa manual mengharuskan kamu untuk lebih teliti dalam mengatur fokus secara manual. Hal ini mungkin terasa lambat pada awalnya, tetapi dengan latihan, kamu akan semakin terbiasa dan cepat dalam menyesuaikan fokus.
Jangan terburu-buru saat memotret dengan lensa manual fokus. Luangkan waktu untuk memastikan bahwa setiap elemen di dalam frame sesuai dengan yang kamu inginkan. Seiring waktu, proses ini akan terasa lebih alami, dan kamu akan lebih memahami bagaimana mengontrol hasil foto secara keseluruhan dengan lensa manual.
Kesimpulan
Dari artikel diatas dapat saya simpulkan Cara Menggunakan lensa manual fokus memang membutuhkan pendekatan yang lebih klasik dalam fotografi, tetapi hasilnya bisa jauh lebih memuaskan. Dengan kontrol penuh atas fokus, kamu bisa menciptakan gambar yang lebih presisi dan sesuai dengan visi kreatifmu. Fitur-fitur seperti Live View, fokus peaking, dan skala fokus dapat membantumu untuk menghasilkan gambar yang tajam dan indah. Jika kamu ingin meningkatkan keterampilan fotografi dan lebih memahami bagaimana setiap elemen di dalam frame bekerja, cobalah menggunakan lensa manual fokus. Tantangan yang dihadirkan lensa ini akan membantumu menjadi fotografer yang lebih peka dan berpengalaman.